Sabtu, 28 Februari 2015

Gadis itu.

Ketika sore bernuansa sejuk, namun kesejukan membuat nuansa menjadi kejam. Kejam yang tak pernah bisa semua orang dapat melihatnya. Yang mereka tahu hanyalah kesejukan adalah faktor penyebabnya.

Bukan. Bukan kesejukkan penyebab ini semua, ini hanyalah ego. Ya, ego yang tak pernah merasa puas akan sesuatu. Ketika suatu rahmat yang begitu indah dihadiahkan untuk kamu, namun indah saja tak cukup menurutmu.

Bukan tentang hal siapa gadis itu sekarang dan juga bukan tentang hal siapa kamu sekarang serta bukan pula tentang hal siapa dia sekarang.

Ketahuilah semua orang bisa karena terbiasa.

Kini setitik tinta tak pernah tercoret dibuku tulis itu. Kini sebuah tanda tangan tak lagi berpeta di buku panduan itu. Kini tinta itu tak pernah hilang dari sebuah genggaman itu.

Ketika ada masih bersama, ketika tak punya masih bersama, ketika beda masih bersama, ketika sama selalu bersama.

Namun ketahuilah, setiap manusia punya rasa. Setiap manusia pun merasakan, apakah manusia dan manusia itu adalah kalimat "kerja sama"? atau manusia dan manusia itu adalah kalimat "sama-sama bekerja"?

Sesungguhnya kalimat itu "sama-sama bekerja". Dan gadis itulah yang selalu merindukan kalimat ini :')

Read more ...
Rabu, 04 Februari 2015

Puisi yang kini ter_post_kan

[Awal]
Ini pertama kalinya gue ngeposting dari sekian lamanya gue gak ngepost. Namun gue selalu blogwalking kok walaupun kadang cuma baca doang. Hhee.

Permulaan ini gue ada sedikit tulisan, entahlah ini puisi atau bukan. Gak usah dibaca deh hehe, soalnya gue kurang bisa menata kalimat dalam puisi. Tetapi kalo kalian tetep maksa baca, silahkan dan berkomentarlah dengan puisi kalian hehee ^_^
......
.....

Kepada kamu diterik sore, malam, pagi dan siang, salam tersayang.

Wahai waktu, maafkan aku telah mempermasalahkanmu.

Wahai jarak, maafkan aku telah memaksakanmu kemari bergerak.

Apa kabar dengan rasa ini, mungkin dia menetap dan tersimpan dan diam.

Apa yang terjadi, jarak dan waktu bukanlah hal untuk sering disalahkan.

Apa kabar cinta, cinta yang jika itu khayalan, biarkanlah berjalan, hingga ketika sadar perjuangan lah yang turun tangan. Hingga Tuhan mempersatukan.

Cinta yang jika itu mimpi, biarkanlah tertidur, hingga saat terbangun takdir datang dan mempertemukan.

Ketika sepertiganya malam.

Aku hendak berfikir bahwa kita saling mendoakan. (Semoga)

Aku mendoakanmu, entah siapa kamu masih dirahasiakan Tuhan.

Wahai jarak dan waktu, Kami tau masa depan ini berpeluang 2 kemungkinan.

Apakah akan tercipta atau tak jelas nantinya.

Namun kamu pasti kalah jarak, dan kamu juga pasti kalah waktu.

Karna bukan kalian yang merencanakan.

Namun semua adalah alur dari sang maha cinta yang menciptakan :)

*Note : heiiii, ini bukan puisi atau pun syair GALAU. Ini sekedar tulisan yang menjelaskan bahwa setiap orang pasti punya pasangan ;)

Thanks for reading
@nurmhala

Read more ...