Rabu, 04 Februari 2015

Puisi yang kini ter_post_kan

[Awal]
Ini pertama kalinya gue ngeposting dari sekian lamanya gue gak ngepost. Namun gue selalu blogwalking kok walaupun kadang cuma baca doang. Hhee.

Permulaan ini gue ada sedikit tulisan, entahlah ini puisi atau bukan. Gak usah dibaca deh hehe, soalnya gue kurang bisa menata kalimat dalam puisi. Tetapi kalo kalian tetep maksa baca, silahkan dan berkomentarlah dengan puisi kalian hehee ^_^
......
.....

Kepada kamu diterik sore, malam, pagi dan siang, salam tersayang.

Wahai waktu, maafkan aku telah mempermasalahkanmu.

Wahai jarak, maafkan aku telah memaksakanmu kemari bergerak.

Apa kabar dengan rasa ini, mungkin dia menetap dan tersimpan dan diam.

Apa yang terjadi, jarak dan waktu bukanlah hal untuk sering disalahkan.

Apa kabar cinta, cinta yang jika itu khayalan, biarkanlah berjalan, hingga ketika sadar perjuangan lah yang turun tangan. Hingga Tuhan mempersatukan.

Cinta yang jika itu mimpi, biarkanlah tertidur, hingga saat terbangun takdir datang dan mempertemukan.

Ketika sepertiganya malam.

Aku hendak berfikir bahwa kita saling mendoakan. (Semoga)

Aku mendoakanmu, entah siapa kamu masih dirahasiakan Tuhan.

Wahai jarak dan waktu, Kami tau masa depan ini berpeluang 2 kemungkinan.

Apakah akan tercipta atau tak jelas nantinya.

Namun kamu pasti kalah jarak, dan kamu juga pasti kalah waktu.

Karna bukan kalian yang merencanakan.

Namun semua adalah alur dari sang maha cinta yang menciptakan :)

*Note : heiiii, ini bukan puisi atau pun syair GALAU. Ini sekedar tulisan yang menjelaskan bahwa setiap orang pasti punya pasangan ;)

Thanks for reading
@nurmhala

Title: Puisi yang kini ter_post_kan; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

22 komentar:

  1. Diksinya mantep. Rimanya juga pas. :))
    Keren-keren. Hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoga komentar pertama cihuii,

      Makasih nih pujiannya, jd malu -___-

      Hapus
  2. kakak ga ngerti puisi dan semacamnya, dek.
    Cuma bisa bantu dikit,

    "Kepada kamu diterik sore malam pagi dan siang, salam tersayang"
    Diedit beri koma. Jadi, "Kepada kamu diterik sore, malam, pagi dan siang, salam tersayang."

    Aku mendoakanmu, entah siapa kamu masih dirahasiakan tuhan (Tuhan)

    Wahai jarak dan waktu, Kami (kami) tau masa depan ini berpeluang 2 kemungkinan.

    hehe..
    Mungkin itu aja, kalo yang lain gak berani komen.
    Tapi, isinya sendiri sih ngena :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kakak haha jeli juga kak :3

      Isi nya ngena sampe mana kak ?

      Hapus
  3. Ngomongin pasangan, gue jadi inget seseorang yang lagi gue pasang sama gue.

    Semua orang berhak, berucap, rindu, dan semuanya. Aku juga. "Apalah ini."

    Gue emang gak pinter nafsirkan puisi. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha gak pinter nafsirkan puisi sih gkpapa bang, tapi gak pinter narok alis naik satu itu pasti gak bisa juara bang wkwk :D

      Hapus
  4. nambahin ya hihi
    kepada yang namanya dituliskan dalam takdirku, namun belum sempat untuk menampakkan batang hidungnya.
    ketika nanti waktu berpihak pada kita, kan dilipat jarak yang terlalu jauh serta kan dicepatkan dentingan detik yang terlalu lambat oleh-Nya

    BalasHapus
  5. Aku mendoakanmu, entah siapa kamu masih dirahasiakan Tuhan.

    nah status aku banget nih, aku kan sekarang lagi LDR-an sama jodoh. ihik :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe gak usah ldr an ta'aruf gih buruan sama jodoh nya wkwk

      Hapus
  6. puisinya bagus euyyy, diksi sama rimanya kena dalem X)

    BalasHapus
  7. Aku suka puisinya. Apalagi pas bait "Wahai jarak, maafkan aku telah memaksakanmu kemari bergerak". Kece.

    Terus menulis puisi ya. Salam kenal ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya makasih :)

      salam kenal kembalii :)))

      Hapus
  8. *bales ah*

    Aku tak tahu apa itu "saling"
    Karena tiap doa di sepertiga, aku hanya memohon beriring
    Terserah... Terserah kau mau mendoakanku juga atau tetap tak berpaling

    'Saling', mungkin kata itu merupakan harap
    Atau mungkin juga hanya pekat, yang ketika terang dia lenyap

    Mungkin aku merasa kita saling,
    sehingga membuat bibir memohon agar aku dan kamu beriring
    Tapi, bagaimana jika itu hanya ucapan teriring,
    dan tak pernah membuatmu berpaling?

    Ah, ingin sekali aku mengintip takdir
    agar aku tahu, doaku yang teriring disambut "saling"

    BalasHapus
    Balasan
    1. *hatimeleleh*
      amazing ini lebih bagus dari yang aku buat,,, keren lanjutkan :)

      Hapus
  9. cieelaah diem-diem punya bakat terpendam nih kayaknya :D
    Keren puisinya, lanjutin aja nulis puisinya hehe

    BalasHapus
  10. setiap orang pasti punya pasangan :'

    pasti, ya kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pasti dong, jika tidak dipertemukan di bumi maka akan dipertemukan di syurga :)

      Hapus
  11. Kirain puisi galau, hehehe... Tapi bagus kok. Lanjutkan!! Salam kenal & kunjungan perdana...

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha salah dong silahkan coba lagi wkwk

      makasih nih pujiannya dan salam kenal kembali :)

      Hapus

Salam ceria untuk para pembaca semuanya. Silahkan berikan komentar, saran dan kritikkan yang membangun atau sebuah pesan biar menjadi arsip dan bisa dikenang, Terimakasih :)